Jumat, 06 November 2009

alpukt tidak menggemukkan badan

Banyak orang menghindari buah yang satu ini. Alpukat. Padahal rasa alpukat sangat enak apalagi jika dibuat jus dan ditambahkan susu kental baik putih maupun coklat. Yummy sekali. Namun sejak diketahui bahwa buah ini mengandung kadar lemak yang cukup tinggi, banyak penggemar alpukat mulai mengurangi bahkan menghindari konsumsi terhadap alpukat.Meskipun banyak mengandung lemak, alpukat justru dapat menurunkan kadar kolesterol, serta mencegah kanker, penyakit jantung, dan gangguan hati. Buah ini juga dapat membuat kulit dan rambut lebih indah serta mampu meningkatkan libido.Alpukat ( Persea Americana Mill ) termasuk dalam famili tumbuhan lauraceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah ( Mexico, Peru, dan Venezuela ) dan diperkirakan masuk ke Indonesia awal abad ke-18.Alpukat dikenal sebagai sumber lemak yang sangat tinggi yaitu ; 14,66 gr per 100 gr. Kandungan lemak alpukat melebih durian yaitu mencapai dua kali lipatnya.Hal ini yang membuat para wanita enggan untuk mengkonsumsinya karena takut gemuk.Benarkah? Konsumsi alpukat 200 gr per hari terbukti TIDAK meningkatkan berat badan.Faktanya Alpukat memang memiliki kadar lemak yang cukup tinggi tapi umumnya terdapat dalam bentuk lemak tidak jenuh tunggal (MUFA). Kandungan asam lemak jenuh pada alpukat adalah 2,13 gr / 100 gr sedangkan kadar lemak jenuh tunggalnya adalah 9,8 gr / 100 gr. Konsumsi asam lemak MUFA justru dapat memperbaiki kadar kolesterol dan memproteksi kenisakan arteri (pembuluh darah).Lemak alpukat juga mengandung asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA) dengan kadar 1,82g/100g daging buah. Manfaat PUFA pada alpukat sama dengan yang ada pada ikan laut. Konsumsi MUFA dan PUFA dalam jumlah yang cukup akan memberikan manfaat kesehatan yang optimal bagi tubuh.Asam lemak MUFA yang banyak terkandung dalam alpukat adalah asam oleat (seperti asam lemak yang terdapat dalam almond dan minyak zaitun). Asam oleat merupakan asam lemak omega-9 yang dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat), tetapi sebaliknya meningkatkan HDL (kolesterol baik).Hasil sebuah penelitian, pria yang mengonsumsi alpukat selama tiga bulan berturut-turut akan mengalami penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 12 persen. Hal tersebut dapat melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat aterosklerosis.Penelitian yang dilakukan para kardiolog di Queensland, Australia, menemukan bahwa konsumsi alpukat (1 buah per hari) dapat menggantikan diet rendah lemak untuk menurunkan kolesterol. Penelitian tersebut dilakukan dengan membandingkan wanita yang diberi diet tinggi karbohidrat tetapi rendah lemak dengan wanita lain yang diberi diet tinggi alpukat selama 3 minggu. Alpukat dimakan atau dioleskan pada roti atau biskuit.Alpukat juga dapat meningkatkan penyerapan senyawa-senyawa karotenoid di usus, seperti betakaroten dan alfakaroten, yang merupakan antioksidan. Jadi, anggapan bahwa alpukat itu harus dihindari bagi orang yang kolesterolnya tinggi atau gemuk tidaklah benar.Alpukat itu sendiri ternyata sangat bermanfaat bad tubuh. Jadi, yang harus diperhatikan adalah cara penyajiannya, misalnya hindari penambahan susu kental manis, gula atau sirop, jika Anda mengonsumsi alpukat.Alpukat justru sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Alpukat mengandung vitamin A, C, dan E, niasin, asam pantotenat, zat besi, kalium, serta protein yang tidak biasanya terdapat dalam buah. Semua zat gizi tersebut berguna bagi keindahan dan kesehatan kulit.Berbeda dari buah-buahan lain, alpukat hampir tidak mengandung pati, sedikit mengandung gula buah, tetapi berlimpah serat selulosa. Faktor ini menjadikan alpukat dianjurkan sebagai bagian dari menu untuk mengendalikan diabetes.Zat besi dan zat tembaga yang berlimpah membuat alpukat penting dalam pembentukan sel darah merah dan pencegahan anemia gizi. Paduan antara vitamin C, vitamin E, zat besi, dan mangan menjadikan alpukat baik untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.Dengan adanya asam folat dan vitamin B, serta vitamin-vitamin lainnya, alpukat ideal untuk merangsang pembentukan jaringan kolagen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar